27 Februari 2009

Duwek sewu jandonan karo duwek satus ewu

eson oleh kiriman email teko konco-konco rek....
isine koyo ngene iki :

------------
Uang Seribu VS Seratus Ribu

Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang oke.

Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik..
Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda.

Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :"Ya,ampiiiuunnnn. ...........darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan...... bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ..... Ada apa denganmu?"

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata :
"Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur,saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan kotoran ayam.
Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk, Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal,lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas - remas. ......." Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekalip erjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum, Dompet Pegawai kantoran. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm...dompetnya harum sekali. Setelah dari sana , aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, ditempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus. Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu. "

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya :
"Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yangnyaman.Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!"

"Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.

"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana....."
--------

Ayo di tambahi amale rek...
seng biasa amal 100 utowo 500 utowo 1000
nek mampu
seng puenting NIAT lan IKHLAS

4 komentar:

satpamX mengatakan...

tak kiro iki cerita humor tapi mari rampung lehku moco aku lagi keroso,salut yang buat cerito....oke bgt ayo deakei le,e shodakoh.

Unknown mengatakan...

Wah ceritane apik tenan, nunut comot cak.

Unknown mengatakan...

weheheh..iyan ney..klo ngluarin uang yg seribuan gampang banged,,giliran yg warna pink,,agag susah gimana gtu..uuuwh,,,kudu belajar ikhlas.. ^^

M. Wiyono mengatakan...

iyo nek duwe duwek rek rek nang amal sibng akeh, terus nek amal kudu nganggo duwek mene suwargo lak le'e wong suge tok he he he he
tapi ok insyaallah akan kita tambahi amale